Cari di Sini

Rabu, 25 November 2015

Syirik Menuhankan Ego




Banyak orang beragama tapi masih syirik. Apakah syirik itu? Secara umum pengertian syirik adalah menyekutukan Allah Swt dengan tuhan lain, kekuatan lain, ketakutan lain, dan pengharapan lain.

Banyak penceramah mengatakan syirik itu jika kita menganggap keris, batu, kayu, rajah, jimat, dan sebagainya, bisa mendatangkan manfaat tertentu dan menghindarkan madharat tertentu. Pengertian itu memang tidak salah seluruhnya, tapi juga tidak benar seluruhnya. Mengapa?

Mari kita telaah pelan-pelan. Pengertian syirik seperti di atas itu menyempitkan makna syirik yang sebenarnya. Jangan membatasi syirik hanya pada menuhankan benda-benda seperti keris, batu, kayu, rajah, jimat, dan sebagainya. Pengertian syirik menurut pemahaman saya berdasarkan perenungan Alquran, Hadis, dan salafus shalih, bahkan lebih luas dari itu.

Syirik itu adanya di hati, bukan pada benda-benda itu. Anda bisa saja memiliki barang-barang seperti keris, batu, dan lainnya tapi tetap tidak terkena syirik karena syirik itu adanya di hati kita. Syirik itu jika dalam hati kita menganggap ada sumber kekuatan lain selain Allah Swt, ada yang lebih kita takuti selain Allah Swt, ada yang kita harapkan dan cemaskan yang lebih besar dari Allah Swt. 

Jika Anda menganggap pekerjaan Anda adalah sumber rezeki Anda, maka Anda bisa saya sebut syirik. Sumber rezeki Anda adalah Allah Swt, bukan pekerjaan Anda. Jika Anda menganggap sumber kebahagiaan Anda adalah keluarga, anak, istri, harta, pangkat, jabatan, kedudukan, maka Anda juga telah syirik. Sumber kebahagiaan Anda adalah Allah Swt. Jangan menyekutukan Dia dengan yang lain. 

Bahkan ada jenis syirik paling berbahaya yang banyak tidak disadari orang. Syirik itu adalah jika Anda telah menuhankan ego Anda. Anda beragama tapi hakikatnya Anda bukan menuhankan Allah Swt tapi menuhankan ego Anda. Bagaimana saya bisa tahu Anda menuhankan ego Anda?

Begini penjelasannya. Anda beragama tapi menganggap diri Anda lebih mulia dan lebih baik dari orang lain. Jika Anda menganggap diri Anda lebih mulia dari orang lain, itu namanya sombong, menurut Kanjeng Nabi Muhammad Saw. Jika Anda sombong meskipun sebesar biji atom, menurut hadis Qudsi, Anda tidak layak masuk surga. 

Nah, apakah selama ini Anda merasa lebih mulia dari orang lain? Coba Anda renungkan sendiri. Yang PNS, TNI, Polisi, Lurah, Camat, Gubernur, Presiden, pejabat, pegawai, merasa lebih mulia dibandingkan pedagang kaki lima, merasa lebih mulia daripada pengemis. 

Bahkan jika ada ustad, penceramah, kiai, yang merasa lebih mulia dari jamaahnya, maka dia sudah masuk dalam kategori sombong. Jika Anda merasa lebih mulia dari orang lain, maka Anda sudah termasuk sombong dan orang sombong tak layak masuk surga, sesuai hadis Qudsi. 

Apakah sumber kesombongan itu? Sumbernya adalah ego Anda. Seperti waktu iblis menolak sujud di depan Nabi Adam as. Iblis menolak sujud karena dia merasa lebih mulia dari Adam. Iblis sombong. Iblis menganggap egonya lebih mulia dari Adam. Itulah syirik, menuhankan ego yang kemudian tercermin dalam kesombongan iblis. 

Kesombongan adalah dosa pertama yang ada di dunia dan itu dipelopori oleh iblis. Jika Anda merasa lebih mulia dari orang lain, maka Anda sombong, dan Anda menjadi muridnya iblis.   
     
Ego ini sangat berbahaya karena dapat menggerogoti diri Anda dan merusak orang-orang di sekeliling Anda. Ego ini jika menjadi-jadi, akan menjadi tuhan yang menandingi Allah Swt. Itulah syirik. 

Ego Anda membuat Anda merasa lebih hebat dari orang lain, lebih cerdas dari orang lain, lebih cantik dari orang lain, lebih tampan dari orang lain, lebih gagah dari orang lain, lebih mulia dari orang lain. Anda pun menjadi ingin dilihat orang, dianggap orang, dihormati orang, dihargai orang, dipuji orang. Tidak ingin disepelekan orang. 

Kalau orang tidak menghormati Anda, Anda pun marah, kecewa, stress. Kalau orang mengatakan sesuatu yang buruk tentang Anda, Anda juga marah, frustrasi, dan lain sebagainya. Itulah tanda-tanda ego Anda sudah menjadi tuhan tandingan bagi Allah Swt.  

Ego Anda menuntut Anda untuk jadi narsis, ingin tampil mencolok biar dilihat orang. Apalagi jaman sekarang ini, budaya narsis sudah sedemikian menjalar. Siapa saja yang tidak narsis dianggap tidak eksis. Maka berbondong-bondong orang narsis di media sosial. Itulah ego yang menjadi tuhan tandingan bagi Allah Swt. 

Ego Anda membuat Anda merasa paling benar sendiri. Anda beragama tapi mudah mengkafirkan orang, menyalahkan pendapat orang, menuduh orang sesat. Yang benar hanya Anda sendiri. Surga untuk Anda sendiri, untuk golongan Anda sendiri, golongan lain dianggap sesat dan masuk neraka. Bagaimana Anda bisa beragama tapi tetap menuhankan ego seperti itu?

Coba saja Anda lihat di sekeliling Anda. Yang merasa beraliran Sunni menganggap golongan Syiah sesat. Yang merasa golongan Sunni membunuh pengikut Syiah. Yang Syiah kemudian balik membunuh yang Sunni. 

Pengikut mahzab A menganggap sesat pengikut mahzab B. Yang mahzab B menyesatkan yang mahzab A. Nah, bagaimana sih ini? Anda beragama tapi tetap menuhankan ego! 

Anda pada hakikatnya belum beragama kalau masih memelihara ego-ego seperti itu. Jadikan saja ego Anda itu sebagai tuhan Anda, kiblat Anda, kakbah Anda. Karena pada hakikatnya itu yang terjadi saat ini.
Anda beragama tapi itu hanya kulitnya saja. 

Kamuflase saja. Anda sujud rukuk berdiri berulang kali tapi yang Anda sembah dan besar-besarkan adalah ego Anda. Anda merasa paling benar, paling suci, merendahkan orang lain, meremehkan golongan lain. Anda merasa yang paling berhak memperbaiki orang lain. Kalau ada orang mengkritik Anda, Anda pun marah karena menganggap yang mengkritik itu lebih bodoh atau lebih rendah derajatnya daripada Anda. Itulah ego Anda yang menjadi tuhan!

Beragama itu cinta, bukan ego. Cinta itu rahmatan lil alamin. Karena itulah Kanjeng Nabi Muhammad Saw menjelaskan, Islam itu rahmatan lil alamin. Anda itu menjadi rahmat bagi semesta alam. Alam itu luas, tidak hanya alam fisik, tapi ada banyak alam, mulai dari alam ruh, alam jabarut, alam malakut, dan alam lainnya. 

Jadilah rahmat bagi seluruh alam dan tebarkanlah cinta. Karena hakikat dari beragama adalah cinta. Cinta itu merangkul semua jenis orang, semua jenis golongan, semua jenis mahzab, semua orang yang beriman, dan semua orang yang kafir. 

Dengan demikian, orang yang kafir menjadi muslim karena rangkulan cinta kita, rahmat kita bagi seluruh alam. 

Bukan sebaliknya, Anda beragama tapi hati Anda penuh kebencian dan menyukai tafsir-tafsir yang isinya kebencian, mengkafirkan orang lain, menyesatkan orang lain. Anda harus menelaah apa saja yang telah Anda baca dan dengar. Jangan taklid buta tanpa verifikasi dan konfirmasi. 

Sebarkanlah cinta. Jadilah rahmatan lil alamin. Bunuhlah ego Anda, seperti saat Anda menyembelih hewan kurban. Itulah ajaran Kanjeng Nabi Muhammad Saw yang banyak dilupakan umat Islam saat ini. Sollu ala Muhammad...

1 komentar:

  1. saya sangat berterimakasih banyak kepada MBAH BASKORO atas bantuannya saya bisa menang togel 4D sudah 2x berturut2 yaitu [ 6721/1305 ]..saya ingin berbagi cerita kepada semuanya bahwa saya ini cuma seorang perantau dan saya cuma bekerja sebagai pembantu,tentunya anda tau kalau pembantu itu gajinya tidak seberapa dan saya kepengen pulang kampung tapi gaji saya tidak cukup akhirnya saya coba pinjam keteman saya,dia pun juga tidak punya uang dan saya pindah lagi keteman yang lain dia pun juga tidak punya,,akhirnya teman saya memberikan nomor telpon MBAH BASKORO dan katanya ini paranormal sangat terkenal yang banyak membantu orang dalam mengatasi masalah,dengan penuh semangat saya langsun menghubungi MBAH BASKORO dan ALHAMDULILLAH saya diberikan anka yang benar-benar tembus dan berkat bantuan MBAH BASKORO saya sudah bisa berkumpul kembali dengan keluarga saya dikampung,,jika anda sangat membutuhkan bantuan..jangan anda ragu silahkan hubungi saja MBAH BASKORO di 085-217-344-419,,karna beliau meman benar-benar paranormal yang bisa dipercaya dan yang punya room terimah kasih banyak atas tumpangannya..

    BalasHapus