Cari di Sini

Selasa, 14 Juli 2015

Futuhul Ghaib (Bagian 80 Terakhir)


Syaikh Abdul Qadir Aljaelani menjelaskan, 

Antara aku, kau dan ciptaan hanya ada Dia, sebagaimana antara langit dan bumi. Maka, jangan memandangku sebagai mereka, jangan pula memandang mereka sebagai aku.
Bertanyalah Abdul Aziz, putranya, kepadanya tentang keadaannya. "Hendaknya jangan bertanya kepadaku tentang sesuatu pun. Aku sedang mengalami perubahan ma'rifat," jawabnya.

Selanjutnya dikatakan, Abdul Aziz bertanya kepadanya tentang penyakitnya. "Tidak satu insan pun, tidak satu jin pun, tidak satu malaikat pun tau penyakitku. Pengetahuan-Nya tidak terhapus oleh perintah-Nya. Perintah berubah, sedang pengetahuan tidak berubah. Allah Maha berkehendak, dan oleh-Nya Kitab Suci mewujud."Dia tidak ditanya tentang yang dilakukan-Nya, tapi merekalah yang ditanya." (QS.21:23)

Putranya, Abdul Jabbar, bertanya kepadanya, "Mana yang sakit?" "Sekujur tubuhku sakit, kecuali hatiku," jawabnya.Ia berkata, "Aku mencari pertolongan Allah dengan, 'Tiada sesembahan selain Dia, Maha agung, Maha mulia lagi Maha abadi Dia, dan Muhammad adalah Rasul-Nya."

Putranya, Musa, berkata bahwa ia berupaya mengucapkan kata Taazzaza, tapi lidahnya tidak mampu mengucapkannya dengan benar. Maka, dia ulang-ulang kata Taazzaza ini, diperpanjangnya bunyinya dan ditekannya, sehingga ia bisa mengucapkannya dengan benar. 

Lalu ia berkata, "Allah, Allah, Allah," suaranya melemah, lidahnya melekat pada langit-langit mulut, dan pergilah jiwa mulianya dari jasadnya -ridha Allah atasnya. 

Semoga Dia menganugerahi kita dan semua Muslim husnul khatimah, dan semoga Dia memampukan kita menjadi saleh. Amin! Amin! Ya Rabbal Alamin...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar