Cari di Sini

Selasa, 14 Juli 2015

Futuhul Ghaib (Bagian 75)


Syaikh Abdul Qadir AlJaelani menjelaskan, 

Bertakwalah kepada Allah, taatilah Dia, milikilah kesucian hati, kendali diri, kebiasaan memberikan hal-hal bermanfaat. Jauhkanlah penderitaan dan kemiskinan, jagalah kesucian rohani, bergaullah dengan sesamamu, nasehatilah kaum muda dengan kebaikan, jauhilah permusuhan dengan sahabat, jauhilah pula mereka yang salik, dan bertolong-tolonganlah dalam hal-hal agama dan dunia. Hakikat kemiskinan agamis berupa ketidak bolehan menyampaikan kebutuhan-kebutuhan kepada sesamanya. Hakikat kekayaan agamis berupa ketidakbutuhan akan ciptaan, semisal diri.
Tasawuf dicapai lewat kelaparan dan pematangan diri dari hal-hal yang disukai dan dihalalkan. 

Jangan berpintar-diri di hadapan seorang darwis, sebab unjuk pengetahuan membuatnya tidak senang. Bersikap lembutlah terhadapnya, sebab kelembutan membuatnya senang. 

Tasawuf didasarkan pada delapan hal:
1. Kemurahan Nabi Ibrahim;
2. Kepasrahan Nabi Ishak;
3. Kesabaran Nabi Ya'kub;
4. Doa Nabi Zakaria;
5. Kemiskinan Nabi Yahya;
6. Berpakaian Wool seperti Nabi Musa;
7. Berlanglang Buana seperti Nabi Isa;
8. Kesahajaan (Kesederhanaan) Nabi Muhammad saw

Tidak ada komentar:

Posting Komentar