Cari di Sini

Selasa, 14 Juli 2015

Futuhul Ghaib (Bagian 69)

Syaikh Abdul Qadir Jaelani menjelaskan, 

Bila Allah mengabulkan dia hamba-Nya dan memberinya yang dimintanya, maksud-Nya sendiri, dengan demikian, tidak terpatahkan dan telah diketahui-Nya sebelumnya. Tapi, doa itu sesuai dengan kehendak Allah dan terjadi pada saat yang telah ditentukan-Nya. Nah, diterimanya dia dan dipenuhinya kebutuhan, terjadi pada saat yang telah ditentukan, dan sesuai dengan rencana-Nya sebelumnya pada awal masa, dan yang bakal dipenuhi pada saat yang telah ditentukan. 

Inilah yang telah dikatakan oleh seorang alim dalam menerangkan firman-Nya:
"Setiap saat, Dia dalam kesibukan." (QS.55:29)
Ini berarti bahwa Allah mengkaruniakan pada saat-saat yang telah ditentukan. Dengan demikian, Allah tidak memberi seseorang sesuatu di dunia ini karena semata-mata, begitu pula Ia tidak menjauhkan sesuatu darinya hanya karena doanya, dan dikatakan, Nabi saw bersabda bahwa takdir tidak bisa dihindari kecuali dengan doa tertentu.

Juga tidak seorang pun masuk syurga melalui kasih-sayang Allah, dan hamba-hamba Allah akan diberi kedudukan di syurga sesuai dengan amal-amal mereka. Aisyah r.a berkata bahwa ia bertanya kepada Nabi saw: "Akankah seseorang masuk syurga hanya karena amal-amalnya? Tidak, tetapi dengan kasih-sayang Allah," jawab Nabi, sambil meletakkan tangannya di atas kepalanya.

Ia melakukan hal ini untuk menunjukkan bahwa tidak seorang pun berhak menentang Allah. Juga Ia tidak wajib memenuhi janji. Tapi Ia berbuat sekehendak-Nya, menyiksa yang dikehendaki-Nya, mengampuni yang dikehendaki-Nya, mengasihi yang dikehendaki-Nya dan mengkaruniakan nikmat bagi yang dikehendaki-Nya, dan Ia Maha kuasa atas segalanya. 

Ia tidak ditanya tentang yang dilakukan-Nya, sedang hamba-hamba-Nya akan ditanya. Ia memberikan rezeki kepada yang dikehendaki-Nya, dengan karunia dan kasih-Nya, dan menahan karunia-karunia-Nya dari yang dikehendaki-Nya. 

Begitulah adanya, karena ciptaan, sejak dari arasy-Nya hingga dasar bumi di lapisan ketujuh bawah langit ini, adalah milik-Nya dan ciptaan-Nya. Pencipta mereka adalah Allah, dan pemilik mereka adalah Allah, dan Allah berfirman:
"Adakah pencipta selain-Nya?" (QS.35:3). 

"Adakah Tuhan selain Allah?" (QS.27:63). 

"Dan tahukah kau, adakah yang menyamai-Nya?" (QS.29:65)

"Katakanlah: "Ya Allah! Pemilik kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada yang Engkau kehendaki, dan Engkau cabut kerajaan dari yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan yang Engkau kehendaki. Di tangan-Mulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha kuasa atas segala suatu." (QS.3:26)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar