Cari di Sini

Selasa, 14 Juli 2015

Futuhul Ghaib (Bagian 62)


Syaikh Abdul Qadir AlJaelani menjelaskan, 

Sungguh aneh, kenapa sering berkata, si fulan dekat kepada Allah, si fulan teranugerahi, si fulan menjadi kaya, si fulan menjadi miskin, si fulan senantiasa sehat, si fulan sakit, si fulan mulia, si fulan hina, si fulan terpuji, si fulan tercela, si fulan terpercaya dan si fulan tidak bisa dipercaya! Tidakkah kau tau, bahwa Dia Esa, yang mencintai keesaan, dan mencintai yang hanya mencintai-Nya? Jika Dia mendekatkanmu kepada-Nya melalui selain Diri-Nya, cintamu kepada-Nya menjadi tidak benar dan sia-sia. Akibatnya, cinta kepada-Nya melalui di dalam hatimu menjadi rusak. 

Maka Dia menahan tangan orang lain dari membantumu, dan lidah mereka dari memujimu, dan kaki mereka dari mengunjungimu, agar mereka tidak memalingkanmu dari-Nya. Sudah dengarkah kamu sabda Nabi Suci saw?

Hati mencintai yang berbuat kebaikan, dan benci kepada yang berbuat keburukan.
Maka Dia tahan orang dari berbuat kebaikan kepadamu, hingga kau sadari keesaan-Nya, mencintai-Nya dan sepenuhnya menjadi milik-Nya, sehingga kau tidak melihat kebaikan, kecuali yang berasal dari-Nya, kau lepas dari ciptaan, kedirian dan dari segala selain Allah.

Melimpahlah karunia dan pujian kepadamu, hingga kau termuliakan di dunia dan di akhirat.
Janganlah berburuk-laku: Lihatlah yang melihatmu, perhatikan yang memerhatikanmu, cintailah yang mencintaimu, hulurkanlah tanganmu kepada yang menjagamu dari kejatuhan, yang mengeluarkanmu dari kegelapan kejahilanmu, yang menyelamatkanmu dari kehancuran, yang mensucikanmu dari noda dan kekejian, yang akan melepaskanmu dari kebusukan iri, dari kedirian, dan teman-teman sesatmu, dari penggalang jalan menuju Allah, dan dari segala yang hina dan mempesona.

Berapa lama kau akan jijik dengan hewanimu, ciptaan, ketakpatuhan, dunia, kehidupan setelah mati, dan segala selain Allah; Kenapa kau begitu jauh dari sang Pencipta segalanya, yang telah memaujudkan segalanya, yang awal dan yang akhir, tempat, kembali, yang milik-Nyalah hati dan kesenangan jiwa, yang memberi karunia?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar