Syaikh Abdul Qadir AlJaelani menjelaskan,
Isyarat bahwa hamba Allah telah mencapai kehendak-Nya dan kemudahan ialah diperintahkan-Nya ia untuk meminta kenikmatan-kenikmatan setelah diperintahkan untuk mencampakkannya dan menjauh darinya, sebab bila rohaninya hampa akan kenikmatan, dan yang tinggal dalam dirinya hanyalah Tuhan, maka ia dimudahkan dan diperintahkan untuk meminta, mendambakan dan menginginkan hal-hal yang menjadi haknya dan yang bisa ia peroleh melalui permintaannya akan hal-hal itu, sehingga harga dirinya di mata Allah, kedudukannya dan karunia Allah Yang Maha perkasa lagi Maha agung, dengan diterimanya doanya, menjadi kenyataan. Menggunakan lidah untuk meminta kenikmatan sangat menunjukkan hal setelah pengekangan dan keluar dari segala pengalaman, kedudukan dan dari upaya keras menjaga batas.
Bila ditolak bahwa lenyapnya kesulitan dalam menjaga hukum ini menyebabkan ateisme dan keluar dari Islam sebagaimana firman-Nya:
"Abdilah Tuhanmu sampai kematian datang kepadamu." (QS.15:99)
Jawabku ialah bahwa hal ini tidak berarti begitu dan takkan begitu, tetapi bahwa Allah amat pemurah dan wali-Nya amat dicintai-Nya, sehingga Dia tidak dapat mengizinkannya untuk menduduki suatu kedudukan hina di mata hukum dan agama-Nya.
Sebaliknya, Dia menyelamatkannya dari semua itu, menjauhkannya dari semua itu, melindunginya dan menjaganya di dalam batas-batas hukum. Maka ia terlindung dari dosa dan senantiasa berada di dalam batas-batas hukum tanpa upaya dan perjuangan dari dirinya, sedang ia tidak sadar akan keadaan ini dikarenakan oleh kedekatannya kepada Tuhannya.
Allah berfirman:
"Demikianlah, agar Kami palingkan darinya kemungkaran dan kekejian; sesungguhnya ia adalah salah satu dari hamba-hamba terpilih kami." (QS.12:24)
"Demikianlah, agar Kami palingkan darinya kemungkaran dan kekejian; sesungguhnya ia adalah salah satu dari hamba-hamba terpilih kami." (QS.12:24)
"Sesungguhnya terhadap hamba-hamba-Ku kau tidak berkuasa." (QS.15:42)
"Kecuali hamba-hamba Allah yang dibersihkan." (QS.37:40)
Duhai orang yang malang! Orang semacam itu dijauhkan oleh Allah dan ia adalah curahan-Nya. Dia memeliharanya dalam pangkuan kedekatan dan kasih-sayang-Nya. Bagaimana bisa si iblis mendekatinya. Bagaimana bisa kekejian mendekatinya.
Semoga kekejian terhancurkan oleh daya dan kelembutan sempurnanya! Semoga Dia melindungi kita dengan perlindungan dan kasih-sayang sempurna sehingga kita senantiasa mampu menjauhkan diri dari dosa-dosa. Semoga Dia memelihara kita dengan rahmat-rahmat dan karunia-karunia sempurna-Nya melalui tindak kasih-sayang-Nya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar