Cari di Sini

Senin, 13 Juli 2015

Futuhul Ghaib (Bagian 52)

Syaikh Abdul Qadir AlJaelani menjelaskan, 

Allah menguji sekelompok mukmin yang menjadi khalifah-khalifah-Nya dan yang memiliki ilmu rohani, agar mereka berdoa kepadanya, dan Dia senang menerima doa-doa mereka.
Bila mereka berdoa, Ia senang menerima doa mereka, agar bisa Ia anugerahi kemurahan haknya, sebab ia memohon kepada Allah Yang Maha perkasa lagi Maha agung di kala mereka berdoa untuk menerima doa mereka, dan kadang-kadang tidak segera diterima, bukan karena ditolak. 

Maka sang hamba Allah mesti menunjukkan sikap baik di kala ditimpa musibah, dan menelaah apakah ia telah mengabaikan perintah atau melanggar hal-hal terlarang, secara nyata atau tersembunyi, atau menyalahkan ketentuan-Nya, karena lebih sering ia diuji sebagai hukuman atas dosa-dosa semacam itu.

Bila musibah berlalu, dia mesti selalu berdoa, berendah diri, meminta maaf dan memohon kepada Allah, karena mungkin ujian itu dimaksudkan untuk membuatnya terus berdoa dan memohon; dan ia tidak boleh menyalahkan Allah karena penundaan pengabulan doanya sebagaimana telah kami bicarakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar