Syaikh Abdul Qadir AlJaelani menjelaskan,
Diriwayatkan oleh Ali bin Abu Thalib Kw., bahwa Nabi Suci saw. berkata: "tentang Ibarat orang yang menunaikan yang sunnah, padahal ia belum menunaikan yang wajib, ialah seperti wanita hamil yang keguguran di kala akan melahirkan. Dengan demikian, ia tidak hamil lagi dan tidak jadi menjadi ibu."
Begitu pula dengan orang yang beribadah, yang Allah tidak menerima penunaiannya akan yang sunnah, sebelum ia menunaikan yang wajib. Hal ini juga seperti usahawan yang takkan mendapatkan keuntungan apa pun sebelum ia mengelola modalnya.
Begitu pula dengan orang yang beribadah, yang Allah tidak menerima penunaiannya akan yang sunnah, sebelum ia menunaikan yang wajib. Hal ini juga seperti usahawan yang takkan mendapatkan keuntungan apa pun sebelum ia mengelola modalnya.
Begitu pula dengan orang yang menunaikan yang sunnah, yang takkan diterima jerih payahnya itu, sebelum ia menunaikan yang wajib. Begitu pula dengan orang yang mengabaikan yang sunnah, dan menunaikan hal-hal yang tidak ditentukan oleh aturan apa pun.
Nah, di antara kewajiban-kewajiban itu ialah penjauhan dari yang haram, dari mengabaikan ketentuan-Nya, dari menimpali suara manusia, dari mengikuti kehendak mereka, dari berpaling dari perintah Allah, dan dari Ketakpatuhan kepada-Nya. Nabi saw. bersabda: "Tiada kepatuhan, selagi masih berbuat dosa terhadap Allah."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar