Cari di Sini

Senin, 13 Juli 2015

Futuhul Ghaib (Bagian 14)



Syaikh Abdul Qadir AlJaelani menjelaskan,

Wahai budak nafsu! Jangan mengkalim bagi dirimu sendiri maqam para rabbani. Kau adalah pemuja nafsu, sedang mereka adalah penyembah Allah.  
Dambaanmu adalah dunia, sedang dambaan mereka adalah akhirat. Matamu hanya melihat dunia ini, sedang mata mereka melihat Tuhan bumi dan langit.
Kau pencinta ciptaan, sedang mereka pencinta Allah. Hatimu terpaut pada yang di bumi, sedang hati mereka terpaut pada Tuhan Arsy. 

Kau adalah korban segala yang kau lihat, sedang mereka tak melihat segala yang kau lihat. Mereka hanya melihat sang Pencipta segalanya, yang tak mungkin terlihat (oleh mata-mata ini). Orang-orang ini meraih tujuan hidup mereka, dan keselamatan mereka terjamin, sedang kau tetap menjadi korban nafsu duniawi.

Orang-orang ini lepas dari ciptaan, nafsu duniawi dan kedirian. Dengan demikian, mereka melicinkan jalan bagi penghampiran mereka kepada Tuhan Yang Maha besar, yang menganugerahi mereka kekuatan untuk meraih kemaujudan yang baik; kepatuhan kepada Tuhan. 


Inilah ridha Allah, yang dianugerahkan-Nya kepada yang dikehendaki-Nya. Mereka jadikan taat dan pemujaan sebagai kewajiban mereka, dan kukuh dalam keduanya dengan bantuan-Nya tanpa mengalami kesulitan. Maka kepatuhan, dapat dikatakan, menjadi jiwa dan keseharian mereka.

Akhirnya, dunia menjadi rahmat dan menyenangkan bagi mereka, bagai syurga layaknya. Sebab, bila mereka melihat sesuatu, mereka melihat di balik sesuatu itu penciptaan-Nya. Maka orang-orang ini memberi daya kepada bumi dan langit dan menyenangkan bagi yang mati dan yang hidup. 


Karena Tuhan mereka telah menjadikan mereka pasak bumi. Mereka bagai gunung-gunung yang berdiri kukuh. Orang-orang ini adalah yang terbaik di antara yang telah diciptakan dan ditebarkan-Nya di dunia ini. Semoga kedamaian dari Allah melimpahi mereka, juga salam dan rahmat-Nya, selama bumi dan langit maujud.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar