Cari di Sini

Kamis, 29 Januari 2015

Kebahagiaan Sejati

Siapapun kita, pasti selalu mendambakan kebahagiaan dalam hidup kita. Lihatlah kenyataan yang ada pada diri kita sendiri, jika kita perhatikan, apa yang menjadi penggerak dibalik pikiran dan perbuatan kita, baik secara sadar maupun tidak, semuanya adalah untuk membawa kita pada kondisi atau perasaan bahagia tersebut, atau setidaknya megarah pada ide atau konsep tentang kebahagiaan itu sendiri.
Sebagian dari kita bahkan sudah lama mempertanyakan mengapa kita tidak bisa terus menerus bahagia setiap saat, sedangkan jika dilihat dari semua sudut ilmu pengetahuan dan pemikiran manusia sepanjang zaman, hampir tidak ada satupun yang dapat menjawab pertanyaan itu secara memuaskan dan utuh. 
 
Mungkin hal ini disebabkan karena penyebab utamanya adalah karena jawabannya amatlah terlalu dekat untuk dapat dilihat, ...... yaitu: Hati kita sendirilah jawabannya. Hati kitalah kunci sebenarnya dari kebahagian itu sendiri.

Sepanjang hidup kita, sudah sering kita mendengar nasehat atau kata - kata bijak agar “ikutilah hati”. Hal ini pun juga telah ditulis banyak sekali dalam kitab suci, dari semua agama, sejak dari zaman dahulu kala. 
 
Ini semua disebakan karena hanya hati kitalah yang dapat merasakan kasih sayang / rahmat langsung yang berasal dari Tuhan Yang Maha Pengasihdan Penyayang, yang selalu setiap saat mengasihi dan menyayangi kita seutuhnya, dan selalu berkehendak dan menganugrahkan semua yang terbaik untuk kita seutuh - utuhnya.

Dalam hal jika kita bersedia membuka hati kita kepada Tuhan, kita akan benar - benar menyadari dan merasakan sendiri bahwa hati kita akan selalu dipenuhi dengan kedamaian dan kebahagiaan yang dapat kita rasakan secara terus menerus sebagai sesuatu perasaan yang sangat nyata dalam hidup kita sehari-hari. 
 
Kehidupan kita sehari-hari sebetulnya adalah manifestasi dari seberapa kuat kita terhubung dengan Sang Pencipta, Sumber dari segala sumber kebahagian yang sejati dan abadi. Jadi, hati yang terbuka juga adalah kunci yang sebenarnya bagi kemajuan spiritual untuk semakin dekat kepada Tuhan, Sumber sejati dari semua mahluk.

Mengapa hati kita yang menjadi kunci penghubung kita kepada Tuhan / Sumber Sejati ? Mengapa hati kita yang menjadi pusat perasaan-perasaan indah ? Mengapa hati kita, bukannya otak kita atau bagian diri kita yang lain yang menjadi kuncinya ? Hati kita menjadi kuncinya karena roh / diri kita yang sejati berada di dalam hati kita. 
 
Diri sejati kitalah yang berasal langsung dari Tuhan dan pastilah memang selalu mempunyai hubungan kepada Asalnya, yaitu Tuhan sebagai Sumber Yang Sejati. Diri sejati kita yang berada di dalam hati ini akan terus - menerus ada walaupun kehidupan kita sebagai manusia kali ini nantinya berakhir. Tubuh fisik kita hányalah “kulit luar” yang bersifat sementara saja, sedangkan hubungan kita kepada Tuhan / Sumber Yang Sejati adalah abadi. Kita selalu butuh Tuhan dan Tuhan selalu mengasihi dan menyayangi kita seutuhnya tidak hanya pada saat kita hidup di bumi saja, tapi juga dimana pun sampai kapan pun dan selama-lamanya.

Karena saat ini kita masih masih hidup sebagai manusia dan mempunyai tubuh fisik, maka hati kita inilah (bukan hati liver tapi hati pusat perasaan yang ada di tengah dada) yang menjadi sarana dimana kita dapat terhubung kepada Tuhan. 
 
Dengan adanya hubungan ini, maka hati kita bisa berkomunikasi dengan Tuhan dan juga dapat menerima kasih sayangNya. Dalam menerima kasih sayangNya ini, kita dapat merasakan begitu banyak keindahan dan kelebutan di dalam hati kita, termasuk perasaan ringan, tenang, damai, dan bahagia melebihi semua yang pernah kita rasakan dari semua pengalaman duniawi.

Merasa tenang dan bahagia setiap saat di dalam hidup kita kedengarannya amat fantastis, bahkan tidak mungkin. Sekarang kenalilah bahwa itu adalah otak anda yang sedang membuat penilaian, memasukkan batasan yang tidak benar ini. Dalam hal ini, ada cukup banyak hal yang perlu dilakukan agar anda tidak lagi memilih cara anda sendiri. 
 
Otak kita sangat kuat karena kita sudah begitu banyak menghabiskan waktu kita di dalam kepala kita, sehingga otak dapat menjajah hati kita pada mulanya. Tetapi, hati kita tahu bahwa kedamaian, ketenangan dan kebahagiaan telah menunggu kita secepat kita mulai membuka hati kepada Tuhan. Ini hanya masalah membuka hati kita untuk membiarkan rahmat / kasih sayang Tuhan melakukan semua hal yang terbaik dan yang terindah bagi kita seutuhnya.

Betapa sangat indah dan menarik, mengingat bahwa semua hal-hal indah ini sebenarnya ada di dalam diri kita selama ini. Yang kita perlu lakukan hanyalah membuka hati kita dan menggunakan hati kita untuk dapat menyadari, merasakan dan menikmati semua anugrah yang indah ini.
 
Semoga anda dapat membuka hati kepada Sang Pencipta dan menggunakan hati untuk mengalami kedamaian, ketenangan dan kebahagiaan yang ada di dalam hati sendiri. Amin (L)

Sumber Kebahagiaan Hati Yang Sebenarnya

Sudah merupakan hal yang sangat manusiawi jika kita ingin menikmati hidup ini dengan sepenuh kebahagiaan dan memang sebenarnya seperti inilah hidup yang dikehendaki oleh Tuhan untuk kita dan semuanya, namun kenyataan yang banyak dialami malah seringkali kita masih sering terbelenggu oleh banyak hal yang membuat hati kita malah tidak bahagia.

Marilah kita renungkan sejenak, seberapa kita telah yakin bahwa Tuhan Maha Pengasih dan Maha Penyayang ? Sudahkah kita sadar seutuhnya bahwa kalau kita telah yakin bahwa Tuhan memang Maha Pengasih dan Maha Penyayang maka sudah pastilah bahwa kasih sayang Tuhan sebenarnya sudah dan selalu dianugrahkan kepada kita setiap saat seutuh-utuhnya tanpa pamrih apapun. Lalu, mengapa kita masih belum bahagia?

“ Bukankah memang tidak akan pernah ada hal yang bisa menandingi kasih sayang Tuhan sebagai alasan / penyebab utama dari kebahagiaan kita setiap saat ? “
 
Silahkan anda benar benar merenungkan hal ini dengan sebaik-baiknya tanpa perlu terburu-buru terlebih dahulu sebelum anda melanjutkan untuk membaca tulisan berikutnya, semoga renungan ini bisa membangunkan hati anda untuk semakin sadar bahwa memang kita harusnya bahagia setiap saat sampai kapan pun karena kasih sayang Tuhan telah dan selalu dianugrahkan kepada kita setiap saat sampai kapanpun juga. 
 
Kita lah yang sebenarnya bermasalah karena kita belum bisa menerima kasih sayang Tuhan tersebut dengan sebaik-baiknya sehingga kita akhirnya belum bisa bahagia seutuh-utuhnya, bukan karena Tuhan kurang / belum mengasihi kita karena pastilah Tuhan Maha Pengasih dan Penyanyang selama-lamanya tanpa batasan apapun.

Setelah hati kita yakin bahwa memang Tuhan telah dan selalu mengasihi dan menyayangi hati kita seutuhnya setiap saat, marilah kita sadari juga bahwa yang menjadi masalah sebenarnya adalah karena hati kita masih belum terbuka seutuhnya untuk Tuhan. 
 
Masih banyaknya emosi negatif, keinginan, harapan yang mengotori hati kita inilah yang menjadi salah satu penyebab tertutupnya / belum terbukanya hati kita untuk Tuhan. Oleh karena itulah kita harus bersedia untuk menerima kasih sayang Tuhan untuk hati kita agar emosi emosi negatif di hati kita untuk dibersihkan dan digantikan dengan cahaya dan kasih sayang Tuhan seutuh-utuhnya.

Hati inilah kunci hubungan kita kepada Tuhan karena memang hati inilah bagian dari diri kita yang berasal langsung dari Tuhan dan akan selalu ada selama-lamanya walaupun tubuh fisik kita suatu saat nanti akan sudah tidak pernah ada lagi. Hati inilah diri kita sebenarnya dan oleh karena itulah Tuhan selalu melihat hati kita dalam setiap apappun hal yang kita kerjakan. Berdoa dan apapun hal yang berhubungan kepada Tuhan haruslah dilakukan dengan sepenuh hati yang terbaik.

Jika anda berminat untuk mulai bisa menyadari, merasakan dan menikmati sendiri betapa memang kasih sayang Tuhan lah sumber kebahagiaan kita yang sebenarnya, silahkan anda teruskan dengan melatih tehnik sederhana yang sudah dijelaskan di bagian menu utama : Latihan Dasar kemudian meneruskan dengan langkah Doa Buka Hati.

Membuka Hati Untuk Menikmati Cahaya Ilahi

Semua manusia pasti ingin bahagia, tenang & damai dalam hidup sehari-hari, sehingga banyak sekali usaha yang dilakukan oleh manusia untuk mencapainya, tapi tak sedikit pula manusia yang sulit mencapainya. Barangkali mereka lupa, bahwa kebahagiaan, ketenangan & kedamaian yang sesungguhnya hanyalah ada di tangan Sang Pencipta.
Sadarkah anda bahwa sang Pencipta adalah Tuhan Yang Maha Pengasih (ar-Rachman) yang selalu mengasihi semua mahluk tanpa pilih kasih, tanpa kenal pamrih? Dari sinilah harus kita sadari bahwa Allah selalu memberikan yang terbaik & selalu menerangi semua mahluk dengan cahaya kasihNya yang Maha Indah. 
 
Karena itulah setiap mahluk mempunyai kesempatan yang sama untuk dapat hidup bahagia. Tidak cukupkah cahaya Ilahi untuk membuat kita bahagia? Apa yang bisa melebihi kebahagiaan sejati dari cahaya Ilahi? Mengapa anda sendiri masih belum bahagia padahal Allah selalu mengasihi anda, menerangi hati anda dengan cahaya kasihNya? Yang menjadi masalah adalah hati anda sendiri. Anda sendirilah yang menutup hati.
 
Sadarkah anda bahwa setiap anda melakukan emosi negatif ataupun perbuatan jelek lainnya maka noda hitam akan timbul di hati? Kalau kita tidak mau peduli, semakin lama hati kita akan semakin tertutupi oleh noda hitam yang kita perbuat sendiri, sehingga seterang & seindah apapun cahaya Ilahi yang dilimpahkan oleh Allah ke dalam hati tak akan pernah kita sadari , seperti orang yang sedang menutupkan kelopak matanya, tak akan pernah menyadari indahnya alam semesta. 
 
Tinggal buka mata, nikmati indahnya alam semesta. Tinggal buka hati, nikmati keindahan, kebahagiaan & kedamaian dari cahaya Ilahi. Bagaimana kita mau membuka hati? Tinggal buka tutupnya. Apa yang menutupi? Emosi negatif anda sendirilah yang menutupi, semisal : marah, iri/dengki, sombong, sakit hati, dendam, benci,ingin dipuji, keserakahan dan masih banyak lagi yang lain-lainnya.
Bagaimana caranya untuk mulai mengurangi semua emosi negatif tersebut? Anda harus punya keinginan kuat untuk sadar, berusaha sebaik mungkin dan yang terpenting adalah rajin berdo’a untuk memohon agar emosi negatif tersebut dibersihkan, dikeluarkan dan digantikan dengan cahaya Ilahi. 
 
Ingatlah bahwa dalam berdo’a, hati andalah yang terpenting. Janganlah terburu-buru dalam berdo’a, biarkan do’a anda tidak hanya keluar dari lisan, tapi muncul dari dalam hati anda dengan sepenuh perasaan.

Menikmati Kebahagiaan Sejati

Adalah merupakan suatu kebahagiaan yang tak terkira bagi kita jika kita dapat selalu menikmati saat-saat indah dalam setiap doa yang kita panjatkan atau dalam setiap ibadah sehari-hari yang kita persembahkan kepada Tuhan. Bukankah memang seharusnya demikian? Walaupun pada kenyataannya masih banyak di antara kita yang ternyata malah masih merasakan kehampaan saat berdoa ataupun dalam melaksanakan ibadah sehari-hari .
Marilah kita melihat ke dalam, merenungkan kembali apa yang sedang kita lakukan saat berdoa atau beribadah kepadaNYA. Di saat kita berdoa, sebenarnya hati kita sedang mengadakan komunikasi langsung kepada Sang Pencipta Yang Maha Pengasih. Bukankah seharusnya kesempatan ini pasti akan memberikan kebahagiaan & keindahan ke dalam hati kita? 
 
Bahkan harusnya pasti bisa melebihi kebahagian & keindahan yang pernah kita rasakan saat berkomunikasi dengan kekasih duniawi yang paling kita cintai sekalipun. Bukankah tak akan pernah ada satu pun yang bisa mengasihi kita seutuh-utuhnya, setulus-tulusnya, selalu berkelimpahan tiada batas setiap saat, untuk sekarang & selama-lamanya kecuali Dia Yang Maha Pengasih? 
 
Lalu mengapa pula hati kita masih belum bisa menikmati kebahagiaan & keindahan di saat Tuhan sedang melimpahkan kasih-sayangNYA kepada kita secara tidak terbatas & setiap saat, tanpa pernah berhenti sedetik pun?
 
Marilah kita merenung sejenak untuk mengambil hikmah dari analogi sederhana berikut ini: Seenak apapun makanan yang masuk ke dalam mulut kita, tidak akan pernah kita rasakan sebagai suatu kenikmatan yang sebagaimana seharusnya jika lidah kita sedang sakit sariawan berat, bahkan bisa jadi kita akan mengerang kesakitan atau bahkan kehilangan nafsu makan karenanya. 
 
Begitulah sebenarnya keadaan hati kita selama ini yang masih kurang bisa menyadari & menikmati saat-saat indah dalam berdoa, semua ini disebabkan karena hati kita masih mengalami sakit ”sariawan berat” sehingga seberapa pun kebahagiaan & keindahan yang sudah dilimpahkan oleh Tuhan ke dalam hati kita di saat hati sedang terhubung kepadaNya, maka akan masih belum bisa kita rasakan sebagai suatu keindahan ataupun kebahagiaan yang seperti sebagaimana seharusnya.
Mari kita teliti kembali hidup kita, dalam seminggu terakhir ini saja sudah berapa kalikah kita terlibat dalam emosi-emosi negatif seperti : kemarahan, iri, dengki, dendam, sakit hati, ketidakpuasan, kesombongan, keangkuhan dan lain sebagainya? Inilah “sariawan berat” bagi hati kita yang selama ini mengahalangi kita untuk dapat menikmati kebahagiaan & keindahan di saat hati kita sedang berhubungan kepadanya.

Memang kita sebagai manusia tidak akan pernah sempurna & masih wajar jika bisa berbuat salah dalam hidup sehari-hari, tapi kita juga tidak boleh menggunakan alasan ini untuk menjalani hidup ini dengan seenaknya saja & tidak ada usaha sama sekali untuk memperbaiki hati & diri kita masing-masing.

Sadarilah bahwa Dia Yang Maha Pengasih & Maha Bijaksana sebenarnya selalu membantu kita untuk bisa keluar dari semua penyakit-penyakit tersebut jika kita memang sungguh-sungguh mau berusaha & berdoa kepadaNYA. Dia Yang Maha Pengasih & Penyayang sebenarnya selalu menginginkan kita untuk lebih dekat kepadaNYA jauh lebih kuat sekali dibandingkan dengan keinginan kita sendiri untuk dapat menjadi semakin dekat kepadaNYA, jadi kita mau tunggu apalagi? 
 
Sepanjang di hati kita ada kesungguhan untuk berusaha & berdoa, pasti Tuhan akan menyediakan jalan terindah bagi kita untuk dapat semakin dekat kepadaNYA, untuk selalu menikmati kebahagiaan & keindahan di setiap saat hati kita terhubung kepadaNYA untuk sekarang & selama-lamanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar