Siapapun kita, pasti
selalu mendambakan kebahagiaan dalam hidup kita. Lihatlah kenyataan
yang ada pada diri kita sendiri, jika kita perhatikan, apa yang menjadi
penggerak dibalik pikiran dan perbuatan kita, baik secara sadar maupun
tidak, semuanya adalah untuk membawa kita pada kondisi atau perasaan
bahagia tersebut, atau setidaknya megarah pada ide atau konsep tentang
kebahagiaan itu sendiri.
Sebagian dari
kita bahkan sudah lama mempertanyakan mengapa kita tidak bisa terus
menerus bahagia setiap saat, sedangkan jika dilihat dari semua sudut
ilmu pengetahuan dan pemikiran manusia sepanjang zaman, hampir tidak ada
satupun yang dapat menjawab pertanyaan itu secara memuaskan dan utuh.
Mungkin hal ini disebabkan karena penyebab utamanya adalah karena
jawabannya amatlah terlalu dekat untuk dapat dilihat, ...... yaitu: Hati
kita sendirilah jawabannya. Hati kitalah kunci sebenarnya dari
kebahagian itu sendiri.
Sepanjang
hidup kita, sudah sering kita mendengar nasehat atau kata - kata bijak
agar “ikutilah hati”. Hal ini pun juga telah ditulis banyak sekali dalam
kitab suci, dari semua agama, sejak dari zaman dahulu kala.
Ini semua
disebakan karena hanya hati kitalah yang dapat merasakan kasih sayang /
rahmat langsung yang berasal dari Tuhan Yang Maha Pengasihdan Penyayang,
yang selalu setiap saat mengasihi dan menyayangi kita seutuhnya, dan
selalu berkehendak dan menganugrahkan semua yang terbaik untuk kita
seutuh - utuhnya.
Dalam hal jika
kita bersedia membuka hati kita kepada Tuhan, kita akan benar - benar
menyadari dan merasakan sendiri bahwa hati kita akan selalu dipenuhi
dengan kedamaian dan kebahagiaan yang dapat kita rasakan secara terus
menerus sebagai sesuatu perasaan yang sangat nyata dalam hidup kita
sehari-hari.
Kehidupan kita sehari-hari sebetulnya adalah manifestasi
dari seberapa kuat kita terhubung dengan Sang Pencipta, Sumber dari
segala sumber kebahagian yang sejati dan abadi. Jadi, hati yang terbuka
juga adalah kunci yang sebenarnya bagi kemajuan spiritual untuk semakin dekat kepada Tuhan, Sumber sejati dari semua mahluk.
Mengapa
hati kita yang menjadi kunci penghubung kita kepada Tuhan / Sumber
Sejati ? Mengapa hati kita yang menjadi pusat perasaan-perasaan indah ?
Mengapa hati kita, bukannya otak kita atau bagian diri kita yang lain
yang menjadi kuncinya ? Hati kita menjadi kuncinya karena roh / diri
kita yang sejati berada di dalam hati kita.
Diri sejati kitalah yang
berasal langsung dari Tuhan dan pastilah memang selalu mempunyai
hubungan kepada Asalnya, yaitu Tuhan sebagai Sumber Yang Sejati. Diri
sejati kita yang berada di dalam hati ini akan terus - menerus ada
walaupun kehidupan kita sebagai manusia kali ini nantinya berakhir.
Tubuh fisik kita hányalah “kulit luar” yang bersifat sementara saja,
sedangkan hubungan kita kepada Tuhan / Sumber Yang Sejati adalah abadi.
Kita selalu butuh Tuhan dan Tuhan selalu mengasihi dan menyayangi kita
seutuhnya tidak hanya pada saat kita hidup di bumi saja, tapi juga
dimana pun sampai kapan pun dan selama-lamanya.
Karena
saat ini kita masih masih hidup sebagai manusia dan mempunyai tubuh
fisik, maka hati kita inilah (bukan hati liver tapi hati pusat perasaan
yang ada di tengah dada) yang menjadi sarana dimana kita dapat terhubung
kepada Tuhan.
Dengan adanya hubungan ini, maka hati kita bisa
berkomunikasi dengan Tuhan dan juga dapat menerima kasih sayangNya.
Dalam menerima kasih sayangNya ini, kita dapat merasakan begitu banyak
keindahan dan kelebutan di dalam hati kita, termasuk perasaan ringan,
tenang, damai, dan bahagia melebihi semua yang pernah kita rasakan dari
semua pengalaman duniawi.
Merasa
tenang dan bahagia setiap saat di dalam hidup kita kedengarannya amat
fantastis, bahkan tidak mungkin. Sekarang kenalilah bahwa itu adalah
otak anda yang sedang membuat penilaian, memasukkan batasan yang tidak
benar ini. Dalam hal ini, ada cukup banyak hal yang perlu dilakukan agar
anda tidak lagi memilih cara anda sendiri.
Otak kita sangat kuat karena
kita sudah begitu banyak menghabiskan waktu kita di dalam kepala kita,
sehingga otak dapat menjajah hati kita pada mulanya. Tetapi, hati kita
tahu bahwa kedamaian, ketenangan dan kebahagiaan telah menunggu kita
secepat kita mulai membuka hati kepada Tuhan. Ini hanya masalah membuka
hati kita untuk membiarkan rahmat / kasih sayang Tuhan melakukan semua
hal yang terbaik dan yang terindah bagi kita seutuhnya.
Betapa
sangat indah dan menarik, mengingat bahwa semua hal-hal indah ini
sebenarnya ada di dalam diri kita selama ini. Yang kita perlu lakukan
hanyalah membuka hati kita dan menggunakan hati kita untuk dapat
menyadari, merasakan dan menikmati semua anugrah yang indah ini.
Semoga
anda dapat membuka hati kepada Sang Pencipta dan menggunakan hati untuk
mengalami kedamaian, ketenangan dan kebahagiaan yang ada di dalam hati
sendiri. Amin (L)
Sumber Kebahagiaan Hati Yang Sebenarnya
Sudah
merupakan hal yang sangat manusiawi jika kita ingin menikmati hidup ini
dengan sepenuh kebahagiaan dan memang sebenarnya seperti inilah hidup
yang dikehendaki oleh Tuhan untuk kita dan semuanya, namun kenyataan
yang banyak dialami malah seringkali kita masih sering terbelenggu oleh
banyak hal yang membuat hati kita malah tidak bahagia.
Marilah kita
renungkan sejenak, seberapa kita telah yakin bahwa Tuhan Maha Pengasih
dan Maha Penyayang ? Sudahkah kita sadar seutuhnya bahwa kalau kita
telah yakin bahwa Tuhan memang Maha Pengasih dan Maha Penyayang maka
sudah pastilah bahwa kasih sayang Tuhan sebenarnya sudah dan selalu
dianugrahkan kepada kita setiap saat seutuh-utuhnya tanpa pamrih apapun.
Lalu, mengapa kita masih belum bahagia?
“
Bukankah memang tidak akan pernah ada hal yang bisa menandingi kasih
sayang Tuhan sebagai alasan / penyebab utama dari kebahagiaan kita
setiap saat ? “
Silahkan
anda benar benar merenungkan hal ini dengan sebaik-baiknya tanpa perlu
terburu-buru terlebih dahulu sebelum anda melanjutkan untuk membaca
tulisan berikutnya, semoga renungan ini bisa membangunkan hati anda
untuk semakin sadar bahwa memang kita harusnya bahagia setiap saat
sampai kapan pun karena kasih sayang Tuhan telah dan selalu dianugrahkan
kepada kita setiap saat sampai kapanpun juga.
Kita lah yang sebenarnya
bermasalah karena kita belum bisa menerima kasih sayang Tuhan tersebut
dengan sebaik-baiknya sehingga kita akhirnya belum bisa bahagia
seutuh-utuhnya, bukan karena Tuhan kurang / belum mengasihi kita karena
pastilah Tuhan Maha Pengasih dan Penyanyang selama-lamanya tanpa batasan
apapun.
Setelah
hati kita yakin bahwa memang Tuhan telah dan selalu mengasihi dan
menyayangi hati kita seutuhnya setiap saat, marilah kita sadari juga
bahwa yang menjadi masalah sebenarnya adalah karena hati kita masih
belum terbuka seutuhnya untuk Tuhan.
Masih banyaknya emosi negatif,
keinginan, harapan yang mengotori hati kita inilah yang menjadi salah
satu penyebab tertutupnya / belum terbukanya hati kita untuk Tuhan. Oleh
karena itulah kita harus bersedia untuk menerima kasih sayang Tuhan
untuk hati kita agar emosi emosi negatif di hati kita untuk dibersihkan
dan digantikan dengan cahaya dan kasih sayang Tuhan seutuh-utuhnya.
Hati
inilah kunci hubungan kita kepada Tuhan karena memang hati inilah
bagian dari diri kita yang berasal langsung dari Tuhan dan akan selalu
ada selama-lamanya walaupun tubuh fisik kita suatu saat nanti akan sudah
tidak pernah ada lagi. Hati inilah diri kita sebenarnya dan oleh karena
itulah Tuhan selalu melihat hati kita dalam setiap apappun hal yang
kita kerjakan. Berdoa dan apapun hal yang berhubungan kepada Tuhan
haruslah dilakukan dengan sepenuh hati yang terbaik.
Jika
anda berminat untuk mulai bisa menyadari, merasakan dan menikmati
sendiri betapa memang kasih sayang Tuhan lah sumber kebahagiaan kita
yang sebenarnya, silahkan anda teruskan dengan melatih tehnik sederhana
yang sudah dijelaskan di bagian menu utama : Latihan Dasar kemudian
meneruskan dengan langkah Doa Buka Hati.
Membuka Hati Untuk Menikmati Cahaya Ilahi
Semua
manusia pasti ingin bahagia, tenang & damai dalam hidup
sehari-hari, sehingga banyak sekali usaha yang dilakukan oleh manusia
untuk mencapainya, tapi tak sedikit pula manusia yang sulit mencapainya.
Barangkali mereka lupa, bahwa kebahagiaan, ketenangan & kedamaian
yang sesungguhnya hanyalah ada di tangan Sang Pencipta.
Sadarkah anda bahwa sang Pencipta adalah Tuhan Yang Maha Pengasih (ar-Rachman) yang selalu mengasihi semua mahluk tanpa pilih kasih, tanpa kenal pamrih? Dari sinilah harus kita sadari bahwa Allah selalu memberikan yang terbaik & selalu menerangi semua mahluk dengan cahaya kasihNya yang Maha Indah.
Sadarkah anda bahwa sang Pencipta adalah Tuhan Yang Maha Pengasih (ar-Rachman) yang selalu mengasihi semua mahluk tanpa pilih kasih, tanpa kenal pamrih? Dari sinilah harus kita sadari bahwa Allah selalu memberikan yang terbaik & selalu menerangi semua mahluk dengan cahaya kasihNya yang Maha Indah.
Karena itulah setiap mahluk mempunyai
kesempatan yang sama untuk dapat hidup bahagia. Tidak cukupkah cahaya
Ilahi untuk membuat kita bahagia? Apa yang bisa melebihi kebahagiaan
sejati dari cahaya Ilahi? Mengapa anda sendiri masih belum bahagia
padahal Allah selalu mengasihi anda, menerangi hati anda dengan cahaya
kasihNya? Yang menjadi masalah adalah hati anda sendiri. Anda sendirilah
yang menutup hati.
Sadarkah anda bahwa
setiap anda melakukan emosi negatif ataupun perbuatan jelek lainnya maka
noda hitam akan timbul di hati? Kalau kita tidak mau peduli, semakin
lama hati kita akan semakin tertutupi oleh noda hitam yang kita perbuat
sendiri, sehingga seterang & seindah apapun cahaya Ilahi yang
dilimpahkan oleh Allah ke dalam hati tak akan pernah kita sadari ,
seperti orang yang sedang menutupkan kelopak matanya, tak akan pernah
menyadari indahnya alam semesta.
Tinggal buka mata, nikmati indahnya
alam semesta. Tinggal buka hati, nikmati keindahan, kebahagiaan &
kedamaian dari cahaya Ilahi. Bagaimana kita mau membuka hati? Tinggal
buka tutupnya. Apa yang menutupi? Emosi negatif anda sendirilah yang
menutupi, semisal : marah, iri/dengki, sombong, sakit hati, dendam,
benci,ingin dipuji, keserakahan dan masih banyak lagi yang lain-lainnya.
Bagaimana caranya untuk mulai mengurangi semua emosi negatif tersebut? Anda harus punya keinginan kuat untuk sadar, berusaha sebaik mungkin dan yang terpenting adalah rajin berdo’a untuk memohon agar emosi negatif tersebut dibersihkan, dikeluarkan dan digantikan dengan cahaya Ilahi.
Bagaimana caranya untuk mulai mengurangi semua emosi negatif tersebut? Anda harus punya keinginan kuat untuk sadar, berusaha sebaik mungkin dan yang terpenting adalah rajin berdo’a untuk memohon agar emosi negatif tersebut dibersihkan, dikeluarkan dan digantikan dengan cahaya Ilahi.
Ingatlah bahwa dalam berdo’a, hati andalah yang terpenting. Janganlah
terburu-buru dalam berdo’a, biarkan do’a anda tidak hanya keluar dari
lisan, tapi muncul dari dalam hati anda dengan sepenuh perasaan.
Menikmati Kebahagiaan Sejati
Adalah
merupakan suatu kebahagiaan yang tak terkira bagi kita jika kita dapat
selalu menikmati saat-saat indah dalam setiap doa yang kita panjatkan
atau dalam setiap ibadah sehari-hari yang kita persembahkan kepada
Tuhan. Bukankah memang seharusnya demikian? Walaupun pada kenyataannya
masih banyak di antara kita yang ternyata malah masih merasakan
kehampaan saat berdoa ataupun dalam melaksanakan ibadah sehari-hari .
Marilah kita melihat ke dalam, merenungkan kembali apa yang sedang kita lakukan saat berdoa atau beribadah kepadaNYA. Di saat kita berdoa, sebenarnya hati kita sedang mengadakan komunikasi langsung kepada Sang Pencipta Yang Maha Pengasih. Bukankah seharusnya kesempatan ini pasti akan memberikan kebahagiaan & keindahan ke dalam hati kita?
Marilah kita melihat ke dalam, merenungkan kembali apa yang sedang kita lakukan saat berdoa atau beribadah kepadaNYA. Di saat kita berdoa, sebenarnya hati kita sedang mengadakan komunikasi langsung kepada Sang Pencipta Yang Maha Pengasih. Bukankah seharusnya kesempatan ini pasti akan memberikan kebahagiaan & keindahan ke dalam hati kita?
Bahkan
harusnya pasti bisa melebihi kebahagian & keindahan yang pernah kita
rasakan saat berkomunikasi dengan kekasih duniawi yang paling kita
cintai sekalipun. Bukankah tak akan pernah ada satu pun yang bisa
mengasihi kita seutuh-utuhnya, setulus-tulusnya, selalu berkelimpahan
tiada batas setiap saat, untuk sekarang & selama-lamanya kecuali Dia
Yang Maha Pengasih?
Lalu mengapa pula hati kita masih belum bisa
menikmati kebahagiaan & keindahan di saat Tuhan sedang melimpahkan
kasih-sayangNYA kepada kita secara tidak terbatas & setiap saat,
tanpa pernah berhenti sedetik pun?
Marilah
kita merenung sejenak untuk mengambil hikmah dari analogi sederhana
berikut ini: Seenak apapun makanan yang masuk ke dalam mulut kita, tidak
akan pernah kita rasakan sebagai suatu kenikmatan yang sebagaimana
seharusnya jika lidah kita sedang sakit sariawan berat, bahkan bisa jadi
kita akan mengerang kesakitan atau bahkan kehilangan nafsu makan
karenanya.
Begitulah sebenarnya keadaan hati kita selama ini yang masih
kurang bisa menyadari & menikmati saat-saat indah dalam berdoa,
semua ini disebabkan karena hati kita masih mengalami sakit ”sariawan
berat” sehingga seberapa pun kebahagiaan & keindahan yang sudah
dilimpahkan oleh Tuhan ke dalam hati kita di saat hati sedang terhubung
kepadaNya, maka akan masih belum bisa kita rasakan sebagai suatu
keindahan ataupun kebahagiaan yang seperti sebagaimana seharusnya.
Mari kita teliti kembali hidup kita, dalam seminggu terakhir ini saja sudah berapa kalikah kita terlibat dalam emosi-emosi negatif seperti : kemarahan, iri, dengki, dendam, sakit hati, ketidakpuasan, kesombongan, keangkuhan dan lain sebagainya? Inilah “sariawan berat” bagi hati kita yang selama ini mengahalangi kita untuk dapat menikmati kebahagiaan & keindahan di saat hati kita sedang berhubungan kepadanya.
Mari kita teliti kembali hidup kita, dalam seminggu terakhir ini saja sudah berapa kalikah kita terlibat dalam emosi-emosi negatif seperti : kemarahan, iri, dengki, dendam, sakit hati, ketidakpuasan, kesombongan, keangkuhan dan lain sebagainya? Inilah “sariawan berat” bagi hati kita yang selama ini mengahalangi kita untuk dapat menikmati kebahagiaan & keindahan di saat hati kita sedang berhubungan kepadanya.
Memang kita sebagai manusia tidak akan pernah sempurna & masih wajar jika bisa berbuat salah dalam hidup sehari-hari, tapi kita juga tidak boleh menggunakan alasan ini untuk menjalani hidup ini dengan seenaknya saja & tidak ada usaha sama sekali untuk memperbaiki hati & diri kita masing-masing.
Sadarilah bahwa Dia Yang Maha Pengasih & Maha Bijaksana sebenarnya selalu membantu kita untuk bisa keluar dari semua penyakit-penyakit tersebut jika kita memang sungguh-sungguh mau berusaha & berdoa kepadaNYA. Dia Yang Maha Pengasih & Penyayang sebenarnya selalu menginginkan kita untuk lebih dekat kepadaNYA jauh lebih kuat sekali dibandingkan dengan keinginan kita sendiri untuk dapat menjadi semakin dekat kepadaNYA, jadi kita mau tunggu apalagi?
Sepanjang di hati kita
ada kesungguhan untuk berusaha & berdoa, pasti Tuhan akan
menyediakan jalan terindah bagi kita untuk dapat semakin dekat
kepadaNYA, untuk selalu menikmati kebahagiaan & keindahan di setiap
saat hati kita terhubung kepadaNYA untuk sekarang & selama-lamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar