Cari di Sini

Rabu, 18 September 2013

Negeri Autopilot


Kalau Anda naik pesawat, maka sang pilot memiliki tombol canggih yang disebut tombol Autopilot. Dengan tombol ini, pesawat akan bergerak sendiri tanpa harus dikendalikan manusia. Sistem komputer dan satelit yang canggih akan memandu pesawat itu bergerak sesuai program yang ada. Peran pilot pun menjadi hanya sebatas saat lepas landas dan mendarat di bandara. Selebihnya, sang pilot bisa lepas tangan tanpa harus memegang kendali pesawat. Itulah canggihnya tombol Autopilot.


Nah, demikian juga negeri ini. Seakan-akan negara ini berjalan sendiri tanpa memiliki pemimpin. Sang pemimpin lepas tangan. Yang mengendalikan negeri ini ialah sistem pasar yang dikuasai para pemilik modal. Sementara mereka yang miskin dan melarat harus berjuang sendiri-sendiri mengais rizki yang hanya sisa-sisa keserakahan para pemimpin.

Lihat saja, hampir semua yang bisa Anda sebutkan, merupakan barang-barang impor. Mulai dari kain, makanan, kedelai, bahan bakar minyak (BBM), beras, garam, gandum, buah-buahan, dan masih banyak lagi, merupakan barang-barang impor. Petani kita dibiarkan dengan kekuatan cangkul dan aritnya untuk melawan para pemilik modal dan importir.

Saat para pengusaha modal menikmati kucuran modal berlimpah, para pengusaha kecil harus terbelit kredit di lintah darat. Janji-janji kredit untuk usaha kecil hanya isapan jempol dan sebagian besar tidak terbukti. Lebih miris lagi, usaha kecil dan menengah kita harus menjadi tameng terdepan saat menghadapi pasar bebas.

Lantas ke mana saja para pemimpin yang menjadi sosok pelindung rakyat kecil? Mereka saat ini justru sedang sibuk memikirkan kampanye presiden dan calon legislatif. Negeri ini dibiarkan berjalan sendiri seperti pesawat dengan tombol autopilot.

Hebatnya, negeri ini tetap bisa survive meskipun para pemimpinnya tidak mengurusi rakyatnya. Tuhanlah yang selama ini mengurusi rakyat ini, ketika para pemimpinnya sudah melupakannya. Dan ketika Tuhan yang menjadi pembela rakyat kecil ini, kekuatan mana lagi yang mampu mengalahkannya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar